Dalam menjaga tingkat inflasi agar tetap terkendali, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan bersama Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kota Balikpapan selenggarakan Umat Peduli Inflasi (UPI), pada Jumat (08/03) di Masjid At-Taqwa, Kota Balikpapan.
Kegiatan tahunan yang dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Balikpapan, Muhaimin, adalah hasil kerjasama antara TPID Kota Balikpapan dan MES Kota Balikpapan. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan himbauan kepada masyarakat melalui media dakwah agar dapat mengatur perbelanjaan selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri dengan lebih bijak.
Dalam sambutannya, mewakili Wali Kota Balikpapan, Muhaimin menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk mempertahankan harapan inflasi masyarakat dengan komunikasi yang efektif melalui para pemuka agama.
Pada saat yang sama, ia berharap pemuka agama mampu menyampaikan pesan moral yang mengajak dan mendorong masyarakat untuk menjalani gaya hidup yang sederhana, serta menyebarluaskan pesan tersebut kepada masyarakat sekitarnya.
“Ini salah satu upaya dalam rangka menjaga kestabilan harga bahan pokok (bapok) dan merespon kebutuhan bahan pokok masyarakat,” jelas Muhaimin.
Menurut Mantan Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kota Balikpapan tersebut, beberapa faktor menjadi penyebab inflasi terjadi di Kota Balikpapan. Di antaranya adalah suplai kebututuhan berasal dari luar daerah, produksi beras di daerah penghasil yang terbatas, fenomena elnino, serta mobilitas angkatan udara untuk pembangunan IKN.
Menghadapi kondisi inflasi demikian, Muhaimin menyatakan ada beberapa metode untuk mengontrol tingkat inflasi di Kota Balikpapan, salah satunya adalah dengan memonitor harga dan ketersediaan komoditas pangan utama seperti beras, cabai, rawit, bawang, dan gula pasir.
“Melalui langkah-langkah tersebut, berharap dapat mengendalikan inflasi, terutama di tengah-tengah risiko-risiko yang dihadapi,” lanjutnya.
Di akhir sambutannya, ia mendorong keberlanjutan pelaksanaan pasar murah atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), khususnya komoditas beras untuk menjaga ketersediaan, keterjangkauan, dan ekspektasi masyarakat, serta optimalisasi Kerjasama Antar Daerah (KAD) untuk komoditas Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Bapokting).
Penulis: Muhammad Lutfi N.S. | Editor: Herry Aslam Wahid
Sumber foto: Dokumentasi MES Balikpapan