Soroti Tingkat Inflasi Selama Ramadhan, TPID dan MES Balikpapan Imbau Masyarakat Tidak Berlebihan Dalam Berbelanja

Soroti Tingkat Inflasi Selama Ramadhan, TPID dan MES Balikpapan Imbau Masyarakat Tidak Berlebihan Dalam Berbelanja

Beragam faktor penyebab tingkat inflasi naik di Kota Balikpapan menggerakkan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan dan Masyarakat Ekonomi Syariah Kota Balikpapan menyampaikan himbauan kepada masyarakat untuk berbelanja secara bijak selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri.

Himbauan itu disampaikan dalam acara Umat Peduli Inflasi (UPI) pada Jumat (08/03) di Masjid At-Taqwa, Kota Balikpapan, dengan tema “Perkuat Sinergi Menjaga Stabilitas Harga Pangan di Kota Balikpapan.”

Kegiatan tersebut menghadirkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Robi Ariadi, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Balikpapan, Habib Mahdar Abu Bakar Al-Qadri, Kepala Kementerian Agama Kota Balikpapan, H.M Izzat Solihin, Ketua Pengurus Cabang NU, Muslikh Umar, Ketua Dewan Masjid Indonesia Kota Balikpapan, M. Dumairi, sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan TPID, serta 120 ustadz dan ustadzah.

Dalam kesempatannya, Kepala KPw BI Balikpapan, Robi Ariadi, mengatakan bahwa komoditas yang berkontribusi terhadap laju kenaikan inflasi pada Februari 2024 adalah beras, angkutan udara, ikan terbang, udang basah, dan sayuran hijau.

Berita terkait  Economic Outlook MES DIY Bahas Pengembangan Industri Halal

“Kenaikan harga beras disebabkan oleh bergesernya masa panen serta adanya kejadian banjir yang melanda daerah pemasok,” terangnya.

Selain harga beras yang melambung, inflasi juga terjadi karena turunnya produksi sawi hijau akibat curah hujan tinggi serta hasil tangkapan ikan layang. Pada saat yang sama, laju inflasi di Kota Balikpapan juga berhasil ditekan oleh beberapa komoditas yang mengalami deflasi, antara lain ayam ras, tomat, bawang merah, bayam, dan minyak goreng.

“Peningkatan curah hujan dan potensi bencana hidrometeorologi perlu diwaspadai. Karena dapat menjadi pemicu penurunan produksi pangan termasuk risiko bencana banjir di beberapa wilayah,” jelasnya.

Sementara itu, ia juga mengingatkan faktor lain yang berpotensi meningkatkan laju inflasi, yaitu berlanjutnya peningkatan tarif angkutan udara, khususnya low-cost carrier menjelang bulan puasa.

Dalam rangka mitigasi dinamika harga pangan tersebut, mantan Kepala Divisi Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah dan Manajemen Intern Bank Indonesia Kalimantan Selatan tersebut bagikan lima kiat cerdas dan bijak dalam berbelanja.

Berita terkait  Selenggarakan Musda, MES Pekalongan Dorong Integrasi Usaha Halal dengan Lembaga Keuangan Syariah

Lima kiat cerdas dan bijak tersebut adalah belanja sesuai kebutuhan, membuat daftar belanja yang diperlukan, membandingkan harga untuk memperoleh harga terbaik, mencari barang pengganti jika barang yang diinginkan mahal, serta tidak menimbun barang/makanan.

Selain cara-cara tersebut, dalam rangka mengendalikan inflasi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), TPID juga melaksanakan program lain seperti operasi pasar, pasar murah, dan promosi pangan murah.

“Harapannya, melalui program-program tersebut, capaian inflasi Kota Balikpapan tahun 2024 tetap dalam rentang target 2,5 persen hingga 1 persen,” harapnya Robi.

Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan penandatanganan seruan belanja bijak oleh Ketua TPID, Kepala Perwakilan BI Balikpapan, Kepala Kementerian Agama Balikpapan, Ketua MUI, Ketua PCNU, Pengurus Daerah Muhammadiyah, dan Ketua Dewan Masjid Indonesia Kota Balikpapan. Berikutnya, TPID dan MES Kota Balikpapan juga membagikan selebaran ajakan belanja cerdas dan iklan layanan publik melalui radio.

Penulis: Muhammad Lutfi N.S. | Editor: Herry Aslam Wahid

Sumber foto: Dokumentasi MES Balikpapan

Related Posts
Leave a Reply

Your email address will not be published.Required fields are marked *