Pengurus Wilayah Khusus Masyarakat Ekonomi Syariah Australia menyelenggarakan kegiatan workshop virtual yang diperuntukan bagi diaspora Indonesia di Australia pada Sabtu, 24 Juli 2021 dengan tema bahasan tentang Pendirian dan Pengembangan Koperasi Syariah di Australia.
Sebagai negara dengan komunitas diaspora Indonesia yang cukup besar, MES Australia merasa perlu untuk menyelenggarakan workshop yang dapat menstimulus berdirinya lembaga keuangan mikro syariah guna mengakomodasi kebutuhan warga diaspora yang bermukim di Australia. Salah satu yang ditargetkan untuk bisa diinisiasi pendiriannya di Australia adalah lembaga keuangan berupa koperasi syariah.
Ketua Umum MES Australia, Shaifurrokhman Mahfudz dalam sambutannya mengungkapkan bahwa terbentuknya lembaga-lembaga keuangan mikro syariah seperti halnya koperasi syariah diharapkan dapat menjadi wadah untuk saling mendukung dan membantu antar sesama warga diaspora, serta menjadi kesempatan menerapkan nilai-nilai Islam yang universal.
Mahfudz menambahkan, Australia adalah negara terbuka dan demokratis yang peraturan perundang-undangannya, baik di tingkat nasional maupun negara bagian menyuarakan hal yang sama terkait dukungan atas multikulturalisme. Dengan demikian, setiap orang tanpa memandang latar belakang punya kesempatan yang sama. Siapa pun bisa berkompetisi secara sehat dan fair, terutama dalam hal pengembangan bisnis dan ekonomi.
Dalam workshop tersebut, hadir sebagai narasumber Rektor Universitas Nahdlatul Ulama NTB yang juga Ketua Umum MES NTB, Baiq Mulianah dan Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga, Faqih Nabhan yang juga merupakan Ketua Umum MES Kota Salatiga.
Baiq Mulianah dalam pemaparannya membagikan pandangannya mengenai strategi pengembangan program koperasi syariah. Di antara aspek-aspek yang harus diperhatikan oleh pengurus koperasi syariah adalah meningkatkan kemandirian, memperkuat edukasi kepada anggota, menjalin kerja sama antarkoperasi, melakukan transformasi digital, serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan koperasi.
Sementara itu, Faqih Nabhan menguraikan terkait berbagai aspek teknis dalam proses penganggaran dan pelaporan keuangan koperasi syariah. Menurutnya akuntansi menjadi aspek yang penting bagi kegiatan operasional sebuah koperasi. Oleh karena itu, diperlukan sistem dan aplikasi akuntansi yang memadai untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan koperasi.
Workshop ini diikuti secara antusias oleh lebih dari 100 orang peserta yang berasal dari berbagai organisasi dan komunitas diaspora Indonesia di Australia. Selain itu, workshop ini juga diikuti oleh para pelaku dan pemerhati ekonomi dan keuangan syariah, baik di tanah air maupun mancanegara seperti Malaysia dan Mesir.
