Sektor pertanian yang menjadi penyumbang terbesar PDRB Maluku Utara masih terkendala produktivitas dan pengelolaan hasil panen, kondisi ini mendorong Pengurus Wilayah MES Maluku Utara berkolaborasi dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Khairun (Unkhair) menyelenggarakan Pelatihan untuk Petani di Halmahera Barat pada Minggu (14/12).
Didukung oleh Kantor Wilayah Bank Indonesia Maluku Utara, pelatihan bertema Meningkatkan Pengetahuan Petani, untuk Hasil yang Optimal ini diikuti komunitas petani muda Hangout and Friends dan bertujuan membantu petani mengelola hasil pertanian lebih produktif dan efisien.
Ketua Umum Pengurus Wilayah MES Maluku Utara, Iqbal M. Aris Ali, menekankan bahwa langkah awal dalam mengatur keuangan adalah dengan mencatat dan menghitung pengeluaran secara rutin.
“Semua orang tahu cara mengatur uang, tetapi sedikit yang mau menghitungnya. Dengan menyusun rencana keuangan, kita bisa memeriksa apakah keuangan kita sehat atau tidak,” ujar Iqbal.
Ia menjelaskan bahwa kondisi keuangan yang sehat ditandai dengan adanya kelebihan dana yang bisa dimanfaatkan untuk berinvestasi. Namun, jika kondisi keuangan tidak sehat, maka perlu segera dicari solusinya agar tidak semakin memburuk.
Iqbal juga menyoroti pentingnya disiplin dalam membedakan antara kebutuhan dan keinginan sebagai langkah efektif untuk menghindari pengeluaran yang bersifat konsumtif. Menurutnya, banyak orang sering terjebak pada pola belanja yang tidak terencana hanya demi memenuhi keinginan sesaat, yang akhirnya menghambat tujuan finansial jangka panjang.
“Membedakan kebutuhan dan keinginan itu kunci utama. Jika kita lebih bijak dalam memprioritaskan kebutuhan, pengeluaran akan lebih terkendali, dan dana yang tersisa bisa dialokasikan untuk hal-hal yang lebih produktif,” tegas Iqbal.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Hangout and Friends, Rachmat A. Seber, mengungkapkan bahwa kegiatan ini memiliki manfaat yang besar, terutama dalam meningkatkan kapasitas para petani.
“Dari Unkhair, materi yang diberikan seputar cara mengelola uang secara efisien dan efektif, strategi pemasaran produk tani, serta memahami siklus hidup produk pertanian,” ungkapnya.
Ia melanjutkan bahwa pemahaman tentang pengelolaan keuangan yang efisien sangat penting bagi para petani agar dapat mengoptimalkan hasil yang mereka peroleh dan menghindari pemborosan dalam pengeluaran.
“Para petani diberi pemahaman tentang bagaimana mengelola keuangan dengan cermat, agar mereka bisa membedakan antara pengeluaran yang penting dan yang tidak terlalu mendesak,” tuturnya.
Rachmat juga menyoroti pentingnya pemahaman tentang siklus hidup produk pertanian. Hal ini akan membantu petani mengetahui kapan waktu terbaik untuk panen dan bagaimana cara merawat produk mereka agar tetap memiliki kualitas terbaik.
“Dengan bekal pengetahuan ini, saya yakin petani akan lebih siap untuk menghadapi tantangan dan dapat berkembang lebih baik,” pungkasnya.
Penulis : Muhammad Lutfi N.S. | Editor : Herry Aslam Wahid
Sumber foto : Dokumentasi MES
