Optimalisasi fungsi masjid sebagai motor penggerak ekonomi syariah menjadi topik utama dalam audiensi yang diselenggarakan oleh Pengurus Daerah MES Banyumas bersama UIN Saizu Purwokerto dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Purwokerto pada Selasa (31/12).
Ketua Umum MES Banyumas, Akhmad Darmawan, menyampaikan bahwa audiensi ini bertujuan untuk menyinergikan program kerja MES dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah, khususnya di wilayah eks-Karesidenan Banyumas Raya.
“Beberapa program kerja yang direncanakan melibatkan entrepreneur berbasis masjid dengan mengoptimalisasi wakaf tunai melalui visibility study dan pendampingan dalam proses penetrasi ke masyarakat,” jelasnya.
Ia juga mengusulkan MES dan OJK menginisiasi program Akademi Entrepreneurs Syariah yang dirancang untuk menjadi promotor kegiatan remaja masjid dengan fokus pada sosialisasi dan edukasi terkait digitalisasi manajemen keuangan syariah dan entrepreneurship.
“Dengan kegiatan ini, kami berharap dapat mengalihkan fokus investasi generasi Z dari penggunaan pinjaman online (pinjol) maupun judi online (judol) yang saat ini semakin marak dan memprihatinkan,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Umum MES Banyumas, Apik Anitasari Intan Saputri, menambahkan bahwa pengembangan ekonomi berbasis komunitas masjid menjadi salah satu pilot project yang efektif untuk mengembangkan instrumen ekonomi syariah.
“Dimulai dengan sinergi program kerja terkait literasi manajemen keuangan masjid, dampaknya akan sangat dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya.
Ia melanjutkan bahwa kegiatan tersebut juga mencakup pengelolaan dan pendampingan entrepreneurship untuk komunitas masjid. Ke depan, program ini diharapkan dapat menciptakan kawasan Zona KHAS (Kuliner Halal Aman dan Sehat) di lingkungan masjid.
“Melalui program kerja ini, penetrasi inklusi keuangan syariah dan edukasi terkait produk-produk instrumen ekonomi syariah dapat dilakukan secara masif,” pungkasnya.
Penulis : Muhammad Lutfi N.S. | Editor : Herry Aslam Wahid
Sumber foto : Dokumentasi MES