Rendahnya pemahaman takmir masjid dalam menggerakkan ekonomi umat mendorong Pengurus Daerah Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Pekalongan bekerja sama dengan Masjidpreneur Center of Islamic Studies Masjid At Taufiq Kota Pekalongan dan Bank Indonesia Tegal untuk meluncurkan Madrasah Al Filahah dan Green House berbasis Green Waqf.
Dilaksanakan pada Rabu (4/9) di Masjid At-Taufiq, program inovatif yang didanai melalui skema wakaf produktif ini bertujuan untuk mengembangkan hidroponik dan urban farming guna mendorong kemandirian ekonomi berbasis eco-masjid.
Ketua Bidang Penelitian, Pendidikan, dan Pengembangan MES Pekalongan, Arif Kurniawan, mengatakan program ini tidak hanya untuk memakmurkan masjid, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat melalui budidaya tanaman hidroponik yang ramah lingkungan.
“Dengan program ini, kami berharap masjid dapat menjadi pusat pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan, sekaligus memberi manfaat langsung bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.
Founder Masjidpreneur Center of Islamic Studies, Nurochman Assayyidi, juga menekankan pentingnya adanya upaya-upaya baru dalam pengelolaan dan pemakmuran masjid agar bisa berkembang sesuai dengan zamannya.
Ia menjelaskan masalah utama yang sering dihadapi oleh takmir masjid saat ini adalah mindset, manajemen, dan teknis. Dari segi mindset, rendahnya pemahaman takmir masjid tentang peran mereka dalam menggerakkan ekonomi umat menjadi perhatian.
“Karenanya takmir harus memahami peran strategis mereka sebagai penggerak ekonomi sesuai dengan ajaran Al-Qur’an,” tuturnya.
Selain itu, dari segi manajemen, takmir masih kurang mahir dalam mengelola aset wakaf, baik berupa uang maupun lahan.
“Sehingga diperlukan literasi keuangan dan pelatihan manajemen wakaf produktif, serta kompetensi teknis takmir dalam memanfaatkan lahan wakaf untuk budidaya produktif,” lanjutnya.
Mengatasi masalah tersebut, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Pekalongan, Ubad Badrudin, memberikan solusi dengan pemanfaatan teknologi green house melalui budidaya hortikultura.
“Green house dinilai sebagai alternatif yang efektif dalam mengatasi kendala lingkungan yang kurang mendukung. Selain itu, alternatif ini juga cocok untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan UMKM” jelasnya.
Untuk diketahui, program inovatif berbasis Green Waqf ini mengacu pada kerangka Green Growth Framework yang mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan, serta sejalan dengan upaya global mencapai SDGs, terutama dalam aksi iklim dan perlindungan ekosistem darat.
Penulis : Muhammad Lutfi N.S. | Editor : Herry Aslam Wahid
Sumber foto : Dokumentasi MES