Pasar Modal Syariah Indonesia secara konsisten menunjukan tren positif dengan terus mengalami pertumbuhan meski dalam situasi yang masih diliputi pandemi. Salah satu tren positif yang ditunjukan adalah meningkatnya jumlah investor yang melakukan transaksi di pasar modal syariah. Berdasarkan data yang dihimpun dari anggota pusat penyedia layanan syariah online trading system (SOTS) per Agustus 2021, investor saham syariah di Indonesia telah mencapai 100.266 investor.
Laporan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan bahwa dalam periode 5 tahun terakhir rata-rata penambahan investor syariah baru adalah 55,4% per tahun atau sebanyak 17.865 investor dengan estimasi investor syariah yg aktif bertransaksi sebanyak 21.908 investor. Sementara itu, pada smester I 2021, nilai transaksi perbulan sebesar Rp957 miliar.
Direktur Utama PT BEI; Inarno Djajadi menyampaikan optimismenya bahwa pasar modal syariah di Indonesia saat ini telah berkembang pesat dengan partisipasi investor yang semakin meningkat.
Inarno memaparkan, berdasarkan data BEI per 30 Juni 2021, kapitalisasi saham syariah telah mencapai 47,3% dari total kapitalisasi pasar modal secara umum. Catatan tersebut sejalan dengan peningkatan saham syariah sebesar 32,9% selama 5 tahun terakhir sejak 2016, yakni dari 330 saham syariah menjadi 440 saham syariah atau 59,5% dari total saham secara keseluruhan.
Lebih lanjut, Inarno menambahkan kondisi tersebut membuat pasar modal syariah Indonesia menorehkan beberapa pencapaian antara lain sebagai pasar modal syariah terbaik di dunia melalui penghargaan The Best Islamic Capital Market yang diberikan secara berturut-turun dalam dua tahun terakhir ini pada ajang penghargaan internasional Global Islamic Finance Award.
