MES Australia dan AFSI Bahas Perkembangan Fintech Syariah

MES Australia dan AFSI Bahas Perkembangan Fintech Syariah

Bekerja sama dengan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI), Pengurus Wilayah Khusus Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Australia menggelar Education Talk dalam bentuk webinar pada Senin 30 Desember dengan mengangkat topik fintech syariah. Agenda tersebut merupakan realisasi program MES Australia dalam memperkuat literasi dan pemahaman mengenai fintech syariah di kalangan komunitas Indonesia di Australia.

Ketua Umum MES Australia, Shaifurrokhman Mahfudz, mengungkapkan bahwa webinar ini juga ditujukan untuk menggali isu-isu penting dalam mendukung perkembangan fintech syariah di Indonesia serta menggali potensi pengembangan fintech syariah di Australia. Pihaknya juga berharap event ini dapat membangun kolaborasi antara MES Australia dan AFSI.

Peserta webinar ini terdiri dari pengurus MES Australia, para pemangku kepentingan MES Australia, dan pengurus AFSI sendiri. Terdapat dua narasumber yang memaparkan materi dalam kesempatan tersebut, yaitu Wakil Ketua Umum dan Ketua Harian AFSI Emil Edhie Dharma dan Head of Impact Development AFSI Jamil Abbas.

Dalam paparannya, Emil menyampaikan perkembangan sektor fintech di Indonesia, baik industri fintech secara umum maupun fintech syariah. Saat ini para pelaku industri fintech di Indonesia bergerak di empat klaster, yaitu peer-to-peer (P2P) lending, inovasi keuangan digital, sistem pembayaran (payment gateway), dan equity crowd funding (ECF). Di antara keempat klaster fintech tersebut, klaster P2P Lending menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Data terakhir menunjukkan pembiayaan melalui fintech P2P Lending telah mencapai lebih dari Rp120 triliun.

Berita terkait  Program “Lombok Timur Berkembang” Targetkan Sepuluh Ribu Jamaah Bisa Akses Permodalan

Lebih lanjut, Emil yang juga alumni University of New South Wales Australia ini memaparkan di balik perkembangan fintech di Indonesia, terdapat berbagai permasalahan yang timbul. Di antaranya adalah tingginya kasus fintech ilegal. Tanpa edukasi dan tingkat literasi yang memadai, masyarakat rentan terjebak dalam praktik bisnis fintech ilegal dan harus menelan kerugian yang tidak sedikit. Di samping itu, pesatnya pembiayaan melalui P2P Lending menunjukkan meningkatnya transaksi ribawi karena keberadaan fintech syariah masih terbatas. Dengan posisi Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, terdapat ekspektasi yang tinggi agar industri keuangan syariah memainkan peran yang semakin penting dalam perekonomian.

Dengan didukung oleh ekosistem industri keuangan syariah yang suportif serta kerangka pengembangan industri fintech syariah yang komprehensif, menjadi harapan bersama agar industri fintech syariah di Indonesia dapat tumbuh dan berkembang, dengan pangsa pasar yang terus meningkat di masa yang akan datang.

Sementara itu narasumber kedua, Jamil, menitikberatkan paparannya pada tinjauan kritis seputar pengembangan fintech syariah di masa mendatang. Dia mengungkapkan, pesatnya pembiayaan ribawi melalui fintech P2P Lending menjadikan upaya memerangi praktik ribawi yang selama ini telah berlangsung justru mengalami kemunduran. Pihaknya berpendapat digital financial innovation sejatinya justru meningkatkan kompetisi bagi industri keuangan Syariah yang dituntut bukan hanya untuk survive, tetapi juga bagaimana bisa bersaing sehingga terus bertumbuh baik dari sisi aset maupun pangsa pasar.

Berita terkait  Wagub Bangka Belitung Dorong Pelaku UMKM Lokal dibekali Ilmu Ekonomi Digital Syariah

Dengan jumlah peserta yang mencapai hampir 50 orang, sesi tanya-jawab setelah pemaparan narasumber berlangsung semarak dan antusias. Beberapa hal yang dibahas antara lain terkait indikator kinerja fintech syariah, perkembangan fintech syariah di klaster payment gateway dan ECF, dan advokasi pengembangan fintech syariah.

Pengurus MES Australia mengungkapkan kesyukurannya atas kelancaran pelaksanaan webinar ini serta antusiasme peserta yang hadir, meskipun diselenggarakan secara virtual. Webinar yang merupakan kolaborasi pertama antara MES Australia dan AFSI ini menjadi awal bagi kerja sama berikutnya di waktu mendatang, Pengurus MES Australia berharap agenda semacam ini dapat memberikan insight berarti bagi komunitas diaspora Indonesia di Negeri Kanguru dalam upaya menebar maslahat yang semakin luas bagi komunitas dari sisi ekonomi dan keuangan syariah. MES Australia juga menyambut baik kesediaan AFSI untuk menjalin kerja sama dengan MES Australia, sebagai bagian dari upaya mendukung perkembangan fintech syariah maupun industri keuangan syariah secara umum.

MES NEWS #24
Related Posts
Leave a Reply

Your email address will not be published.Required fields are marked *