Viral Produk Nonhalal, MES Surakarta Serukan Sertifikasi Halal

Viral Produk Nonhalal, MES Surakarta Serukan Sertifikasi Halal

Viralnya sebuah produk kuliner legendaris di Kota Solo yang ternyata berstatus nonhalal memicu keresahan di kalangan warga setempat. Informasi yang terlambat disampaikan turut menimbulkan kekhawatiran tersendiri.

Menanggapi hal ini, Ketua Umum Pengurus Daerah MES Surakarta, Ibrahim Fatwa Wijaya, mendorong pelaku usaha kuliner di kota itu untuk segera mengikuti proses sertifikasi halal yang difasilitasi pemerintah.

“Sikap terbuka para pelaku usaha sangat penting. Keterlambatan informasi mengenai status kehalalan produk ini telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa warga Solo sangat memperhatikan aspek kehalalan dalam konsumsi makanan dan minuman. Oleh karena itu, MES Surakarta mengimbau umat Islam untuk lebih waspada dan bijak dalam memilih produk kuliner.

Berita terkait  MES Kendal Edukasi Perempuan Kelola Keuangan Rumah Tangga

Menurutnya, masyarakat diharapkan dapat memprioritaskan makanan dan minuman yang telah memiliki label halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) atau paling tidak memperoleh keterangan yang jelas dari penjual mengenai status kehalalan produk.

“Kami juga menghargai pelaku usaha yang bersikap jujur dan terbuka dengan mencantumkan label ‘nonhalal’ secara jelas, baik di tempat usaha, kemasan, maupun platform digital resmi,” tegasnya.

Dosen Universitas Negeri Surakarta (UNS) tersebut menyatakan bahwa transparansi semacam ini dapat mencegah kesalahpahaman di masyarakat karena konsumen menjadi lebih mudah memverifikasi status produk sebelum membeli.

Sebagai langkah konkret, MES Surakarta membuka ruang kolaborasi bagi pelaku usaha yang ingin memahami dan menjalani proses sertifikasi halal. Menurutnya, hal ini tidak hanya penting untuk kepatuhan terhadap regulasi, tetapi juga sebagai tanggung jawab moral kepada konsumen Muslim.

Berita terkait  MES dan Bio Farma Jalin Kerja Sama Pendampingan UMKM Halal di Sumedang

“Kejadian ini bisa menjadi momentum refleksi bersama untuk memperkuat literasi halal dan membangun ekosistem ekonomi syariah yang inklusif, sehat, dan berkelanjutan di Kota Bengawan tercinta,” tutup Ibrahim.

Penulis : Muhammad Lutfi N.S. | Editor : Herry Aslam Wahid

Related Posts
Leave a Reply

Your email address will not be published.Required fields are marked *