Dalam upaya memetakan isu-isu yang berkembang serta mengidentifikasi potensi pengembangan ekonomi syariah di Bumi Borneo, Masyarakat Ekonomi Syariah se-Kalimantan mengadakan Rapat Konsolidasi pada Jumat-Sabtu, 6-7 September di Eks Gedung BI, Pontianak.
Kegiatan yang dihadiri oleh Pengurus Wilayah dan Pengurus Daerah se-Kalimantan ini membahas topik penting, seperti pengembangan potensi sumber daya Kalimantan menjadi produk ekspor, dampak pembentukan Ibu Kota Nusantara (IKN) terhadap Kalimantan, serta pemetaan potensi dan inovasi di wilayah tersebut.
Sekretaris III Pengurus Pusat MES, Moch. Bukhori Muslim, menyatakan bahwa kegiatan ini mencerminkan komitmen pengurus MES se-Kalimantan dalam mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Bumi Borneo.
“Bumi Borneo memiliki potensi strategis di jalur perdagangan Asia Tenggara yang menawarkan peluang besar bagi pengembangan industri berbasis ekspor, termasuk sektor halal,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pendirian IKN diharapkan dapat mendorong pembangunan infrastruktur yang lebih baik, sehingga mempercepat pengembangan ekosistem halal di Bumi Borneo, terutama di sektor makanan, obat-obatan, kosmetik, dan layanan keuangan syariah.
“Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara pemerintah, lembaga swasta, dan masyarakat dalam mengembangkan kebijakan, regulasi, serta infrastruktur yang mendukung ekosistem halal,” jelasnya.
Bukhori juga mengimbau seluruh Pengurus Wilayah dan Daerah MES untuk terus berkoordinasi dan bersinergi dengan pemangku kepentingan setempat, agar upaya dan pergerakan MES di daerah semakin masif dan efektif sehingga memberikan dampak signifikan bagi lingkungan sekitar.
Ketua Umum Pengurus Wilayah MES Kalimantan Barat, Muhammad Fahmi, mengungkapkan bahwa wilayah-wilayah di Kalimantan memiliki potensi kerja sama yang kuat.
“Karenanya dalam rapat konsolidasi kemarin, setiap perwakilan MES Kalimantan menyampaikan gagasan kegiatan yang akan dikembangkan lebih lanjut,” jelasnya.
Fahmi juga menyampaikan kesepakatan untuk menggelar rapat konsolidasi tahunan antarwilayah. Dengan demikian, ia berharap kerja sama konkret dapat segera dirumuskan guna memperkuat sinergi dalam aktivitas MES di Kalimantan.
“Kami yakin konsolidasi ini akan memperkuat sinergi antarwilayah di Kalimantan dan menghasilkan roadmap kebersamaan serta sinergi portofolio,” tutupnya.
Sekretaris Umum Pengurus Wilayah MES Kalteng, Heru Hidayat, menjelaskan bahwa tindak lanjut dari kegiatan ini akan melibatkan program kerja sama untuk mengembangkan potensi khas dari setiap wilayah di Kalimantan.
“Langkah ini diambil sebagai upaya memperkuat peran MES dalam memaksimalkan pengembangan ekonomi syariah di seluruh wilayah Kalimantan,” ungkapnya.
Heru menambahkan, kegiatan ini juga bertujuan memperkuat struktur internal organisasi, baik dari segi manajemen maupun koordinasi antar wilayah. Dengan demikian, lanjutnya, MES diharapkan lebih solid dalam menjalankan program strategis yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi syariah di Kalimantan.
Pada saat yang sama, Sekretaris Umum PD MES Kotawaringin Timur, Tasrifin Noor, menyoroti keterlibatan MES yang luar biasa dalam memajukan ekonomi syariah di Indonesia. Ia menekankan pentingnya peran MES dalam berbagai inisiatif, seperti dorongan sertifikasi halal dan penyediaan rumah potong hewan berbasis syariah, untuk memperkuat industri halal di tanah air.
“Kedepannya, MES harus semakin aktif berperan dengan dukungan dari pemerintah, pengusaha, serta pihak BUMN dan BUMD,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa dengan adanya dukungan dari semua pihak, ekonomi syariah di Indonesia akan berkembang lebih pesat, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat secara luas.
Penulis : Muhammad Lutfi N.S. | Editor : Herry Aslam Wahid
Sumber foto : Dokumentasi MES