Wilayah Timur Indonesia memiliki potensi besar untuk pengembangan keuangan syariah, namun kesadaran masyarakat terhadap produk dan layanan berbasis syariah masih rendah. Mengoptimalkan potensi ini, MES Wilayah Timur mengadakan Seminar Literasi Penjaminan Syariah dan Perbankan Syariah pada Jumat (26/7) di Hotel Batik, Ternate.
Kegiatan yang bekerja sama dengan Jamkrindo Syariah ini diikuti 80 peserta dengan tujuan mendorong peningkatan literasi ekonomi dan keuangan syariah kepada sasaran prioritas serta memperkecil kesenjangan market share yang terjadi antara sektor penjaminan konvensional dan syariah.
Koordinator MES Wilayah Timur Indonesia, Chairul Saleh Arif, mengatakan tujuan kegiatan ini untuk mengedukasi masyarakat mengenai perbedaan antara ekonomi konvensional dan syariah, serta mendekatkan perbankan syariah dengan masyarakat.
“Dengan pemahaman yang lebih baik, masyarakat dapat mengambil keputusan finansial yang lebih bijak sesuai dengan nilai-nilai agama dan kebutuhan mereka,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa sebagian kecil masyarakat di Timur Indonesia yang benar-benar memahami keuangan syariah menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, edukasi menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan sektor ini.
“Tentunya, kegiatan edukasi seperti ini menjadi sangat krusial untuk menjembatani kesenjangan pengetahuan dan mendorong inklusi keuangan syariah,“ lanjutnya.
Chairul turut berharap bahwa kegiatan seperti ini perlu ditingkatkan melalui kolaborasi dengan industri perbankan syariah. Hal ini penting mengingat semakin besar animo masyarakat di wilayah Timur Indonesia terhadap produk dan layanan keuangan syariah.
Penulis : Muhammad Lutfi N.S. | Editor : Herry Aslam Wahid
Sumber foto : Dokumentasi MES
