Masih banyaknya UMKM yang menggunakan metode konvensional dalam pencatatan keuangan dan pembayaran di tengah berkembangnya inovasi teknologi, mendorong Pengurus Daerah MES Banyumas menyelenggarakan kegiatan Workshop QRIS Peningkatan Kapasitas Usaha UMKM.
Sekretaris Umum MES Banyumas, Apik Anitasari Intan Saputri, mengatakan kegiatan ini diselenggarakan untuk membimbing dan melatih Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam proses pendaftaran, pembuatan QRIS serta simulasi menerima pembayaran menggunakan QRIS.
“Workshop ini sejalan dengan program pemerintah untuk mendorong digitalisasi sistem pembayaran,” tuturnya. Dosen STAI Al-Hikmah 2 Brebes tersebut menambahkan bahwa kegiatan ini juga mendorong peningkatan inklusi keuangan bagi masyarakat serta membantu UMKM untuk pulih dari dampak pandemi.
Penggunaan QRIS dinilai lebih efektif sehingga UMKM bisa menjangkau lebih banyak pelanggan, dengan kemudahan dalam pembayaran, omzet penjualan pun diharapkan dapat meningkat. Selain itu, penggunaan QRIS juga membantu dalam mencatat transaksi secara lebih akurat dan efisien sehingga memudahkan pengelolaan keuangan usaha.
Kegiatan yang diselenggarakan pada Selasa (9/7) di Lab Terpadu Lantai 6 Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto ini diikuti sebanyak 200 pelaku UMKM dari Keresidenan Banyumas dengan menggandeng Bank Indonesia dan Pusat Inkubator Bisnis LPPM Unsoed sebagai mitra kerja. Hadir sebagai narasumber adalah Asisten Manajer Unit Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran dan Kebijakan SP PUR Bank Indonesia, Tella Anggarayan Tirta.
Penulis : Muhammad Lutfi N.S. | Editor : Herry Aslam Wahid
Sumber foto : Dokumentasi MES Banyumas