Gurihnya Berbisnis Rengginang Sampai ke Luar Negeri

Sumber : negativespace.co

Kudapan asli Indonesia yang berasal dari Jawa Barat ini memiliki rasa yang otentik sejak dahulu. Rengginang merupakan salah satu kuliner yang sangat familiar di kalangan masyarakat Indonesia. Rasa gurih dan ukuran yang cenderung jumbo menjadi karakterisitik makanan khas tersebut di benak masyarakat. Dibalik euforia rengginang sebagai teman makan oleh masyarakat zaman dahulu, tidak menampik kemungkinan juga bahwa jajanan ini telah kehilangan penggemarnya jika disandingakan dengan makanan ringan dari beberapa negara tetangga, hal tersebut dapat dilihat dengan mengetahui tingkat keberadaan jajanan ini dalam peredarannya. Terbukti dengan beberapa momen seperti lebaran yang masih menyediakan kudapan ini  untuk bisa dinikmati bersama keluarga tercinta.

Hasamuddin Al Faris, salah satu warga Jawa Barat yang saat ini tengah fokus dalam bisnis rengginang, berinisiatif untuk melakukan sentuhan inovasi pada jajanan tersebut. Pihaknya memulai bisnis tersebut sejak tahun 2017.

“Usaha ini sudah berjalan dimulai pada tahun 2017, pada saat itu saya senang mengikuti seminar dan komunitas untuk bisnis saya agar bisa berkembang. Namun, kendala yang saya alami salah satunya adalah pada modal usaha, kebetulan saya mendapatkan informasi dari teman saya bahwa MES dan Kemenpora telah membuka kesempatan bagi kami para pebisnis pemula untuk berekesempatan mengembangkan bisnis.”jelasnya

Faris mengungkapkan kilas balik suksesnya makanan tradisional ini terjadi secara kebetulan dan muncul dari hobi untuk membawa buah tangan sebelum mudik di kampung.

Berita terkait  117 Peserta Semarakkan Roadshow Multifinance Syariah di Surakarta

“Awal mula pemikiran ini yaitu ketika saya pulang kampung dan waktu itu saya ingin membawakan oleh-oleh keluarga di desa. Suatu ketika saya membeli oleh-oleh dan menemukan produk rengginang dalam ukuran yang besar. Pada saat itu hanya ada rasa coklat dan saya cocok dengan rasanya. Dari sini saya berfikir untuk mengembangkan produk rengginang yang identik dengan jajanan kuno menjadi konsumsi makanan kekikinian.” imbuhnya

Lebih lanjut, pria yang berasal dari Jawa Barat ini mengaku bosan dengan rasa rengginang yang cenderung sama sejak dahulu. Pihaknya melakukan riset dengan beberapa rasa, sehingga produk Rengginang Bite olehnya mendapat respon positif di masyarakat.

“Rengginang biasanya dari ketan, saya kebetulan juga berasal dari kampung produksi rengginang, saya selalu dibawakan jajanan tersebut dengan rasa apa adanya. Karena saya merasa bosan saya coba inisiatif untuk melakukan perubahan inovasi dalam rasa dan kasih coba ke temen-temen ternyata mereka respon luar biasa, akhirnya saya buat dengan rasa yang bervariatif serta ukuran yang lebih kecil sehingga bisa dikemas dengan mudah.” Jelas Faris

Ditanya mengenai karakter khas produk rengginang ini dibandingkan lainnya, pihaknya memberikan penekanan pada rasa yang ditawarkan oleh Rengginang Bite. Ada 2 (dua) kategori yang bisa dinikmati yaitu rasa pedas dan manis. Saat ini terdapat turunan 6 (enam) varian rasa yang ditawarkan. Untuk bisa mencicipi rengginang tradisonal rasa millennial ini dapat dibeli dengan harga 14.000 per pack.

Berita terkait  Program “Lombok Timur Berkembang” Targetkan Sepuluh Ribu Jamaah Bisa Akses Permodalan

“Yang menjadi ciri khas dibanding rengginang lainnya ada pada rasanya, karena menawarkan banyak rasa yang tidak hanya gurih, namun ada rasa pedas, sate, rendang, coklat. dan yang paling menjadi perbedaan pada rasa manis yaitu vanilla dan green tea. Untuk rasanya saya bagi menjadi dua varian yaitu manis dan pedas, kalau yang menjadi best seller itu rasa sate dan yang manis adalah vanilla. Harga yang ditawarkan dari rengginang sekitar 14.000 per pack.” paparnya

Sementara itu, untuk memberikan pelayanan yang mudah dan bisa diakses dengan cepat, Faris memanfatkan teknologi digital seperti media sosial dan marketplace. Selain itu pihaknya juga memiliki beberapa reseller yang saat ini selalu kembali melakukan pemesanan dalam jumlah yang banyak. Adapun produk ini telah beberapa kali dipesan oleh beberapa negara tetangga di Asia.

“Sistem pendistrubusian saya online dan offline Cuma lebih banyak online. Untuk online sendiri saya ada di Instagram @rengginangbite dan di marketplace, untuk menjangkau di luar kota saya pakai reseller dan distributor. Distribusinya kalau dari online sudah banyak ke luar Jawa dan beberapa kali pengiriman di Malaysia. sedangkan untuk reseller baru di Bekasi dan Jakarta. Saya juga memanfaatkan youtube sebagai media promosi karena memang target segmentasi pasar itu millennial” ungkapnya

Di penghujung wawancara, pihaknya merasa sangat senang dan bersyukur bisa berkesempatan untuk mengikuti program binaan MES dan Kemenpora.

“Alhamdulillah saya sangat senang  bisa mengikuti program MES bersama Kemenpora, disitu saya bertemu dengan kawan baru, pengalaman baru dan tentunya ilmu baru. Dan pesan saya untuk teman-teman yang sedang memulai bisnis yaitu kita butuh waktu dan proses, banyak yang harus dikorbankan dan terus belajar.” pungkasnya

Related Posts
Leave a Reply

Your email address will not be published.Required fields are marked *