Rangkaian acara Semarak Festival Ekonomi Syariah Eks Karesidenan Banyumas (SELARAS) 2025 mencapai puncaknya pada Sabtu (30/8) dengan talkshow bertajuk Membangun Ekosistem Halal: Peluang dan Tantangan Industri Halal.
Sekretaris Umum MES Banyumas, Apik Anita Sari, menekankan bahwa pembangunan ekosistem halal tidak bisa dipandang sempit hanya dari sisi produk atau sertifikasi.
“Penguatan industri halal harus dilakukan secara menyeluruh, melibatkan rantai nilai dari hulu hingga hilir, serta didukung oleh regulasi yang adaptif terhadap perkembangan zaman,” jelasnya.
Menurutnya, tanpa edukasi yang merata kepada masyarakat, baik konsumen maupun pelaku usaha, ekosistem halal akan sulit berkembang optimal.
Apik juga menambahkan bahwa MES Banyumas siap mengambil peran sebagai fasilitator dan akselerator, yang dapat menjembatani pelaku UMKM agar dapat terkoneksi dengan berbagai stakeholder.
“Dengan cara itu, pelaku usaha lokal bisa mendapatkan dukungan yang lebih nyata untuk mengembangkan bisnisnya,” tuturnya.
Talkshow SELARAS tersebut menghadirkan sejumlah narasumber, yakni Deputi Direktur Kemitraan dan Akselerasi Usaha Syariah KNEKS Achmad Iqbal, CEO & Pendiri Warna Modern Indonesia Bima Laga, serta GM Abon Koki Purbalingga Widyatmoko, yang saling memaparkan berbagai aspek penting dalam membangun ekosistem halal.
Dalam pemaparannya, Widyatmoko menekankan pentingnya prinsip halal sebagai pondasi bisnis. Ia juga membagikan strategi pengembangan usaha, mulai dari inovasi produk hingga pemanfaatan teknologi untuk memperluas pasar.
“Kami ingin membuktikan bahwa UMKM daerah pun bisa bersaing secara global, asalkan berani beradaptasi dan terus berinovasi,” ungkapnya.
Penulis : Muhammad Lutfi N.S. | Editor : Herry Aslam Wahid
Sumber foto : Dokumentasi MES
Eksplorasi konten lain dari Masyarakat Ekonomi Syariah
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
