Setahun pasca pembentukannya, Pengurus Daerah MES Aceh Besar terus menguatkan langkah membangun ekosistem ekonomi syariah. Komitmen ini ditandai melalui program Ngobrol bareng Komunitas (Ngobras) di RRI Banda Aceh pada Rabu (27/8).
Ketua MES Aceh Besar, Amalia, menyampaikan bahwa visi utama organisasi ini adalah menjadikan Aceh Besar sebagai pusat pengembangan ekonomi syariah yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.
“Upaya ini kami wujudkan melalui edukasi literasi keuangan, sinergi dengan pemerintah dan lembaga keuangan syariah, hingga riset dan pengembangan inovasi produk,” ujarnya.
Amalia menegaskan, program literasi ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap keuangan syariah sehingga ekosistem ekonomi berbasis syariat dapat tumbuh dan memberi dampak langsung bagi kesejahteraan.
Ia juga menyoroti peran penting perempuan dalam mendorong kemandirian ekonomi melalui sektor UMKM yang telah terbukti lebih konsisten dan cakap dalam mengelola usaha.
Senada dengan itu, Sekretaris Umum MES Aceh Besar, Zakiah Zainun, menekankan bahwa UMKM merupakan sektor yang paling cepat menyentuh masyarakat.
“Dengan dorongan dan pendampingan yang tepat, pelaku usaha bisa lebih inovatif, produktif, dan mampu bersaing dengan pasar luar. Bahkan, beberapa UMKM sudah menembus pasar ekspor, seperti kopi Aceh Besar yang kini dikenal di Asia Tenggara,” jelasnya.
Selain fokus pada penguatan UMKM, MES Aceh Besar juga menyiapkan program pemberdayaan perempuan. Edukasi literasi ekonomi syariah, pelatihan pengelolaan keuangan rumah tangga islami, hingga bimbingan wirausaha menjadi bagian dari rencana pengembangan ke depan.
“Perempuan adalah motor penggerak ekonomi syariah di Aceh Besar. Kami ingin menguatkan kapasitas mereka agar mampu membawa perubahan nyata di lingkungan sekitarnya,” tutupnya.
Penulis : Muhammad Lutfi N.S. | Editor : Herry Aslam Wahid
Sumber foto : Dokumentasi MES
Eksplorasi konten lain dari Masyarakat Ekonomi Syariah
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.