Pesatnya perkembangan fintech mendorong transformasi digital ekonomi syariah yang tetap berlandaskan prinsip-prinsip syariah. Menyikapi hal tersebut, Pengurus Wilayah MES Kepulauan Riau menyelenggarakan Webinar Ekonomi Syariah 2025 pada Selasa (29/7).
Mengusung tema Transformasi Digital Ekonomi Syariah di Tahun Baru Islam: Peluang dan Tantangan Fintech Halal, kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara PW MES Kepri, PW MES Sumatera Utara, dan PD MES Aceh Besar.
Sekretaris Umum MES Kepri, Dwi Vita Lestari S., menyampaikan bahwa momentum Tahun Baru Islam adalah saat yang tepat untuk melakukan muhasabah dan tajdid, termasuk dalam arah gerak ekonomi umat.
“Tema ini sangat relevan dan kontekstual. Ini bukan sekadar diskusi akademik, tetapi agenda strategis dalam menata masa depan ekonomi umat,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa sektor fintech halal kini bukan lagi alternatif, melainkan solusi masa depan. Provinsi Kepulauan Riau, sebagai gerbang ekonomi dan investasi strategis nasional, dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi pusat inkubasi digital syariah.
“Transformasi digital dalam ekonomi syariah bukan sekadar soal go-online, tapi juga bagaimana nilai-nilai maqashid syariah menjadi dasar setiap inovasi agar tetap halal, thayyib, dan berkeadilan sosial,” tambahnya.
Webinar ini menghadirkan dua narasumber, yakni Sekretaris Umum MES Sumatera Utara, Kaswinata, dan Ketua Umum MES Aceh Besar, Amalia. Keduanya secara garis besar membahas peluang dan tantangan digitalisasi fintech halal, termasuk integrasinya dalam sektor strategis seperti pariwisata halal.
Penulis : Muhammad Lutfi N.S. | Editor : Herry Aslam Wahid
Sumber foto : Dokumentasi MES
Eksplorasi konten lain dari Masyarakat Ekonomi Syariah
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
