MES Kendal Kembangkan Kawasan Wisata Halal Jabal Nur

MES Kendal Kembangkan Kawasan Wisata Halal Jabal Nur

Bukit Jabal Nur Kendal yang selama ini belum dikelola secara optimal mendorong Pengurus Daerah MES Kendal menyelenggarakan program pendampingan pengembangan kawasan wisata tersebut.

Kegiatan ini merupakan bagian dari hibah Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) BIMA Kemendikbudristek dalam skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat yang dibuka pada Minggu (27/7) di Aula Yayasan Al-Ikhlas Al-Asyariyah, Kaliwungu Selatan, Kendal.

Melalui sinergi antara stakeholder, pendampingan ini diarahkan untuk mewujudkan roadmap pengembangan Jabal Nur sebagai destinasi wisata halal unggulan yang spiritual, edukatif, dan inklusif.

Ketua Umum MES Kendal, M. Irkham Fukhuludin, menegaskan bahwa pengembangan wisata religi halal merupakan bagian dari upaya membumikan nilai-nilai Islam dalam pembangunan yang inklusif dan berkeadaban.

“Kita tidak sekadar membangun destinasi, tapi merancang ruang spiritual yang mampu menggerakkan ekonomi umat secara adil dan partisipatif,” ujarnya.

Irkham menambahkan, program ini menjadi langkah awal integrasi lintas sektor dalam membentuk ekosistem wisata halal yang utuh. Pendampingan mencakup pelatihan digitalisasi promosi, sertifikasi halal bagi UMKM, penguatan narasi sejarah lokal, hingga kolaborasi dengan Duta Santri Wisata Religi.

Sekretaris Umum MES Kendal, M. Fatchurrohman, menekankan bahwa kegiatan ini bukan sebatas seremoni, tetapi diarahkan sebagai masukan konkret dalam penyusunan Peraturan Daerah tentang Ekosistem Halal Kabupaten Kendal.

“Harapannya, program ini mampu mendorong lahirnya kawasan wisata yang tidak hanya religius secara simbolik, tetapi juga memberi dampak nyata secara ekonomi, sosial, dan kultural,” tegasnya.

Ia juga optimistis kolaborasi multisektor akan menjadi fondasi kuat untuk menjadikan Jabal Nur sebagai destinasi wisata halal modern yang kompetitif di tingkat nasional bahkan global.

Sebagai informasi, Bukit Jabal Nur dikenal sebagai lokasi ziarah tokoh-tokoh Islam Pantura Jawa dan mencatat lebih dari dua juta kunjungan pada tahun 2024. Namun, pengelolaannya masih menghadapi kendala seperti minimnya fasilitas ibadah, sistem informasi yang belum optimal, dan UMKM halal yang belum terstandar.

Penulis : Muhammad Lutfi N.S. | Editor : Herry Aslam Wahid

Sumber foto : Dokumentasi MES


Eksplorasi konten lain dari Masyarakat Ekonomi Syariah

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Related Posts
Leave a Reply

Your email address will not be published.Required fields are marked *