Mendorong pengusaha lokal menembus pasar ekspor menjadi tujuan utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyelenggarakan business matching pada 26–29 Juni di Jakarta International Convention Center (JICC). Dalam kegiatan tersebut, PT Geber Ekspor Indonesia ditunjuk sebagai konsultan ekspor bagi UMKM binaan BSI yang telah terkurasi.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian BSI International Expo 2025, dengan total potensi kerja sama yang tercatat mencapai lebih dari USD 20 juta. Forum ini juga melibatkan partisipasi partisipasi 52 buyer dari berbagai negara dan 151 pengusaha UMKM.
Wakil Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta, menyampaikan bahwa dukungan terhadap UMKM merupakan bagian dari komitmen BSI dalam membangun ekosistem halal yang kuat, baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Pertama, kami mendukung dari sisi keuangan agar UMKM dapat mengakses pembiayaan serta layanan perbankan, termasuk fasilitas ekspor-impor. Kedua, kami ingin membantu UMKM naik kelas agar siap merambah pasar global,” jelasnya.
Bob menambahkan bahwa tujuan utama dari berbagai inisiatif ini adalah membentuk ekosistem halal yang terintegrasi. Hal ini tidak hanya menopang pertumbuhan ekonomi syariah nasional, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di pasar halal dunia.
Lebih lanjut ia menjelaskan, business matching tahun ini secara khusus memfokuskan penguatan koridor perdagangan ke kawasan Timur Tengah. Langkah ini didukung oleh keberadaan kantor cabang BSI di Dubai serta rencana pembukaan cabang baru di Arab Saudi dalam waktu dekat.
“Ini merupakan bagian dari upaya menjadikan jalur ekspor halal Indonesia lebih terhubung secara strategis, seperti jalur rempah yang dahulu menghubungkan Indonesia dengan dunia,” ujarnya.
Berbeda dari tahun sebelumnya, business matching kali ini menghadirkan pendekatan baru berbasis teknologi digital. BSI mengintegrasikan platform live shopping serta berkolaborasi dengan influencer dan affiliator untuk memperluas jangkauan promosi dan distribusi produk UMKM.
“Sejalan dengan perkembangan teknologi digital, kami juga mengadakan affiliator matching sebagai bagian dari strategi memperkuat pemasaran dan distribusi digital produk UMKM ke pasar global,” kata Bob.

Sementara itu, Direktur PT Geber Ekspor Indonesia, Amalia Abdullah, menyatakan bahwa antusiasme para buyer terhadap produk-produk lokal sangat tinggi, khususnya produk UMKM yang memiliki nilai budaya dan kualitas kompetitif.
“Menariknya, beberapa buyer secara spesifik meminta produk dengan value proposition yang kuat. Ini membuktikan bahwa produk lokal kita memiliki daya saing global bila dikemas dan diposisikan secara strategis,” terangnya.
Dalam pelaksanaannya, Amalia menjelaskan bahwa proses kurasi mendalam diterapkan terhadap UMKM peserta. Tujuannya adalah memastikan bahwa produk yang ditawarkan relevan dengan kebutuhan pasar global, sekaligus meminimalkan potensi fraud melalui seleksi buyer yang terverifikasi dan kredibel.
Selama kegiatan berlangsung, pertemuan antara pengusaha dan calon mitra dilakukan secara terstruktur berbasis minat dan profil buyer yang telah dipetakan sebelumnya. Namun, proses tidak berhenti pada sesi pertemuan semata.
“Kami telah menyiapkan program tindak lanjut selama enam bulan ke depan, termasuk pendampingan intensif terhadap MoU yang telah ditandatangani. Kami akan mendampingi proses negosiasi, penyusunan kontrak dagang, hingga pengurusan logistik ekspor,” jelas Amalia.
Lebih lanjut, Amalia menekankan bahwa business matching harus menjadi bagian dari ekosistem ekspor yang berkelanjutan, bukan sekadar agenda tahunan.
“Kami berharap forum seperti ini menjadi pemantik lahirnya eksportir-eksportir baru dari kalangan UMKM. Karena itu, penting memastikan adanya kesinambungan program, pembinaan pasca acara, serta akses nyata ke pasar internasional,” tambahnya.
Ia juga menyoroti sejumlah tantangan yang masih dihadapi UMKM, mulai dari keterbatasan pembiayaan, rendahnya literasi pasar luar negeri, hingga terbatasnya jejaring bisnis global. Oleh karena itu, peran program pendukung menjadi sangat krusial.
“Melalui inisiatif seperti ini, kami ingin membangun ekosistem yang tidak hanya memfasilitasi pertemuan bisnis, tetapi juga membekali pengusaha dengan keterampilan, wawasan, dan infrastruktur yang mereka butuhkan untuk menjadi eksportir aktif,” pungkasnya.
Penulis : Muhammad Lutfi N.S. | Editor : Herry Aslam Wahid
Sumber foto : Dokumentasi MES
Eksplorasi konten lain dari Masyarakat Ekonomi Syariah
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.