Kepulauan Riau semakin memantapkan posisinya sebagai pionir dalam pengembangan ekonomi syariah di kawasan maritim. Momentum itu ditegaskan lewat penyerahan Surat Keputusan (SK) Pengurus Wilayah MES Kepulauan Riau kepada Wakil Gubernur Kepri, Nyayang Haris Pratamura, pada Senin (12/5).
Sekretaris Umum Pengurus Wilayah MES Kepulauan Riau, Dwi Vita Lestari Soehardi, menyampaikan bahwa Kepri memiliki posisi strategis dalam pengembangan ekonomi syariah, terutama karena letaknya di kawasan maritim serta konektivitas yang tinggi dengan negara tetangga.
“Kepri bisa menjadi pintu masuk ekonomi syariah di kawasan regional, sehingga peran aktif MES sangat dibutuhkan untuk mendorong literasi, inklusi, dan kolaborasi,” ujarnya.
Vita menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memperkuat edukasi dan pengembangan ekonomi syariah di wilayah Kepulauan Riau. Menurutnya, Kepri memiliki potensi besar dan telah menunjukkan kiprah signifikan di tingkat nasional.
“Sebagaimana saat kunjungan mantan Wakil Presiden Ma’ruf Amin beberapa waktu lalu, Kepulauan Riau mendukung tiga industri halal utama, yaitu produk pangan halal, pariwisata halal, dan fesyen muslim.
Ia menyatakan, dalam kesempatan tersebut, Ma’ruf Amin menyebut Kepri sebagai salah satu daerah yang diharapkan menjadi pionir pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Tanah Air.
Mahasiswa Doktoral Ekonomi Syariah UIN Sumatera Utara Medan tersebut juga menambahkan bahwa Kepri menjadi lokasi salah satu dari tiga Kawasan Industri Halal (KIH) di Indonesia, yakni Bintan Inti Halal Hub.
“Jadi, di tingkat nasional kita sudah mendapat peran yang cukup signifikan. Semoga niat kita demi kemaslahatan umat dapat diwujudkan, terlebih potensi ekonomi syariah ke depan sangat besar karena kita mayoritas muslim,” pungkasnya.
Penulis : Muhammad Lutfi N.S. | Editor : Herry Aslam Wahid
Sumber foto : Dokumentasi MES
