MES Thailand Selenggarakan FGD Ekosistem Halal

MES Thailand Selenggarakan FGD Ekosistem Halal

Melihat pesatnya perkembangan industri halal Thailand di berbagai sektor seperti pangan, fesyen, farmasi, produk herbal, pariwisata, dan keuangan mendorong Pengurus Wilayah Khusus MES Thailand melaksanakan FGD Halal Assurance Ecosystem Problems pada Rabu (08/05) bertempat di Phaya Thai Kitchen, Bangkok, Thailand. 

Kegiatan yang dibingkai dengan kegiatan halal bi halal tersebut merupakan tindak lanjut dari penelitian Dewan Pakar PP MES, Euis Amalia, yang berjudul Fostering a Unified Halal Economy: Interconnecting Halal Business Sectors With Islamic Banks and Islamic Social Finance Across Indonesia, Malaysia and Thailand.

Departemen SDM dan Litbang PWK MES Thailand, Muhammad Raffi menjelaskan bagaimana ekosistem halal di Thailand. Menurut penuturannya, pemerintah Thailand mendukung industri halal melalui penyediaan sertifikasi halal, fasilitasi kerja sama, dan infrastruktur. 

“Selain itu, lembaga seperti Dewan Agama Islam Thailand dan universitas terlibat dalam mengembangkan standar dan pelatihan terkait halal,” lanjutnya. 

Berita terkait  Menteri Agama Berharap BUMN Jadi Penguat Kemandirian Ekonomi Pondok Pesantren

Ia mengatakan bahwa promosi pemasaran baik secara domestik maupun internasional masif dilakukan oleh pemerintah, termasuk pengembangan inovasi produk halal berkualitas yang diekspor ke berbagai negara, seperti negara-negara Muslim.

Pada saat yang sama, industri halal di Thailand memiliki perbedaan dengan ekosistem halal di Indonesia. Ia menjelaskan, ada dua perbedaan utama ekosistem halal antara Thailand dengan Indonesia.

Pertama, Indonesia memiliki peraturan lebih ketat dan kompleks dengan adanya Undang-Undang Jaminan Produk Halal, sementara di Thailand proses sertifikasi lebih terpusat pada satu otoritas agama. Kedua, pasar produk halal di Indonesia cenderung fokus pada pasar lokal, sementara pasar produk halal di Thailand lebih terfokus pada konsumen muslim lokal dan wisatawan internasional. 

Berita terkait  Ketua Umum MES Ungkap Strategi Percepatang Pengembangan Keuangan Syariah

Mahasiswa Chulalongkorn University tersebut menjelaskan, meskipun Indonesia memiliki Undang-Undang Jaminan Produk Halal sejak 2014, implementasinya masih dinilai birokratis, hal ini berbeda dengan Thailand yang lebih melihat halal sebagai peluang bisnis. 

“Indonesia dapat mengadopsi praktik sertifikasi halal dari Thailand untuk memperkuat kepercayaan konsumen dan ekspansi pasar global. Ini mencakup pendidikan industri halal, konsistensi pemasaran, dan regulasi yang mudah,” jelasnya.

Ia berharap adanya peningkatan kualitas dan distribusi produk halal di Thailand melalui kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan pemangku kebijakan. Selain itu, penting bagi Pemerintah Thailand untuk memberikan dukungan kepada industri kecil menengah, mengingat bahwa industri halal tidak hanya sebatas bisnis, tetapi juga berkaitan dengan kesadaran akan produk halal.

Penulis: Muhammad Lutfi N.S. | Editor: Herry Aslam Wahid

Sumber foto: MES Thailand

Related Posts
Leave a Reply

Your email address will not be published.Required fields are marked *