<strong>Wakil Presiden RI Hadiri Puncak Peringatan Hari Santri Nasional MES dan OJK</strong>

Wakil Presiden RI Hadiri Puncak Peringatan Hari Santri Nasional MES dan OJK

Peringatan Hari Santri Nasional yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada 22 Oktober 2015 menjadi momentum untuk menghormati dan meneladani semangat para santri dan ulama yang telah berperan serta memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Dalam perjalanan waktu, santri telah berhasil menunjukkan perannya bukan hanya sebagai ahli agama, namun lebih dari itu dapat mengisi ruang-ruang aktualisasi berbasis profesional baik di sektor pendidikan, politik, sosial budaya, teknologi, ekonomi dlsb.

Sebagai wujud meneladani dan merawat semangat kebangsaan yang dicontohkan oleh para santri, Masyarakat Ekonomi Syariah bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan menyelenggarakan Peringatan Hari Santri Nasional 2022 dengan tema Santri Berdaya untuk Indonesia Sejahtera pada Senin, 31 Oktober 2022 bertempat di Masjid At Thohir, Tapos, Depok, Jawa Barat.

Agenda ini merupakan penutup dari rangkaian program literasi dan inklusi keuangan syariah berjudul Santri Cakap Literasi Keuangan Syariah (Sakinah) yang ditandai dengan peluncuran Gerakan Santri Menabung dan dilaksanakan secara serentak di lima pondok pesantren pada Sabtu, 22 Oktober 2022 bertepatan dengan Hari Santri Nasional.

Sejumlah tokoh tampak hadir dalam kegiatan ini, diantaranya Wakil Presiden RI yang juga Ketua Dewan Pembina Pengurus Pusat MES, KH. Ma’ruf Amin, Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum MES Erick Thohir, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, Anggota Dewan Komisioner OJK bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Friderica Widyasari Dewi, dll.

Pada kesempatan tersebut, Wapres Ma’ruf Amin dalam tausiyah mengajak segenap santri dan para hadirin untuk mengenang jasa-jasa santri pada zaman dahulu yang diyakininya dapat menjadi teladan bagi santri di era saat ini.

“Dulu para santri menjaga agama mereka juga menjaga negara. Penetapan hari santri itu bertepatan dengan fatwa jihad melawan belanda yang kembali ke Indonesia. Atas fatwa itu, terjadilah peristiwa 10 November di Surabaya, yang diperingati sebagai hari pahlawan. Sementara tanggal 22 Oktober jadi hari santri” papar Ma’ruf Amin.

Wapres menegaskan bahwa santri di era saat ini harus memiliki semangat hubbul wathon minal iman. Karena cinta tanah air merupakan bagian dari iman sebagaimana yang diperjuangkan oleh santri zaman dulu.

Wapres Ma’ruf Amin kemudian menghimbau agar para santri dapat melakukan tiga hal yaitu, pertama menjaga kesepakatan nasional (pancasila, UUD 45). Kedua, membangun kesejahteraan bumi.

“Allah juga memberikan kesempatan kepada kita manusia untuk memakmurkan bumi salah satunya dengan memakmurkan ekonomi mulai dari pertanian, industrinya dan ekonomi kreatifnya dan hal itu wajib karena itu perintah agama. Hal itu bisa terjadi dengan adanya ketersediaan SDM yang mumpuni” terang Ma’ruf.

Berita terkait  Dewan Pakar MES Angkat Isu Wakaf di  World Islamic Economic and Finance Conference

Ketiga, Wapres Ma’ruf Amin mengajak santri untuk menjaga bumi dari kerusakan. Menurutnya santri harus aktif menjaga bumi dengan mengambil berbagai sumber daya alam secara bijak. “Boleh mengambil tambangnya, ikannya, tanahnya, tapi jangan merusak” tekan Wapres.

Lebih lanjut Wapres Ma’ruf Amin mengatakan saat ini ekonomi syariah telah menjadi gerakan nasional. Dirinya kemudian mencontohkan adanya lembaga ekonomi dan keuangan syariah di daerah guna menggerakan ekonomi dan keuangan syariah di nasional.

“Sekarang pemerintah sedang membangun secara serius ekonomi dan keuangan syariah dengan meningkatkan potensi pangsa pasarnya agar mencapai 16% dengan, salah satu upayanya mendorong BUMN mengeluarkan sukuk” papar Wapres.

Dirinya kemudian menghimbau kepada BUMN dan MES agar terus bergerak untuk meningkatkan ekonomi syariah melalui peningkatan produktivitas masyarakat terutama dari kalangan santri.

“Pesantren tidak hanya melahirkan orang paham agama tapi juga bisa memakmurkan bumi. Pesantren harus menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan melahirkan santripreneur. Hal ini tujuannya untuk memakmurkan bumi guna mensejahterakan Indonesia” tegas Wapres.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat MES, Erick Thohir dalam sambutannya mengatakan Peringatan Hari Santri menjadi momen penting untuk merefleksikan peran santri bagi bangsa dan negara. Catatan sejarah bangsa menurutnya tidak terlepas dari peran santri bahkan sejak sebelum era kemerdekaan.

“Hari Santri Nasional tahun ini mengangkat tema “Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan” yang tentu bisa kita maknai bersama sebagai harapan kepada santri sebagai garda depan perjuangan bangsa ini” jelas Erick.

Lebih lanjut Erick mengatakan, berbagai upaya mendorong pemberdayaan santri dan pesantren harus didukung. Sebab santri dan pesantren menyimpan potensi yang besar yang dapat kita optimalkan dalam mendorong kemajuan bangsa.

Sebagai organisasi yang inklusif, Erick menegaskan bahwa MES menyadari betul hal tersebut. “Untuk itu, kami mengajak kepada mitra dan stakeholder ekonomi syariah untuk terlibat aktif dalam mendorong kemandirian santri dan pesantren. Sebagai langkah awal, InsyaAllah pada hari ini akan dilakukan inisiasi signing MoU antara MES dengan sejumlah mitra, di antaranya dengan OJK” papar Erick.

Erick menjelaskan bahwa sebelumnya pada 22 Oktober 2022 lalu, MES bersama OJK menyelenggarakan kegiatan Santri Cakap Literasi Keuangan Syariah (“SAKINAH”) yang digelar serentak di 5 pondok pesantren.

“Kegiatan tidak hanya berhenti pada tataran literasi, tetapi juga inklusi dengan peluncuran “Gerakan Santri Menabung”. Kerja sama seperti ini diharapkan dapat terjalin juga pada program-program lainnya” jelas Erick.

Erick berharap, segala yang telah lakukan ini dapat memberikan manfaat yang seluas-luasnya serta menjadi jalan bagi upaya akselerasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

Berita terkait  MES dan Bank Indonesia Bekali Diaspora Indonesia dengan Kewirausahaan

Adapun Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar dalam sambutannya menyampaikan bahwa indeks inklusi keuangan syariah pada tahun ini tercatat sebesar 12,1%. Sementara untuk tingkat literasi atau pemahaman untuk keuangan syariah adalah 9,1%.

Sehubungan dengan itu OJK terus mendorong pengembangan keuangan syariah sebagaimana tertuang dalam berbagai kebijakan dan program. Dalam bentuk kebijakan OJK menjalankan tiga roadmap pengembangan industri keuangan syariah.

“OJK menjalankan tiga roadmap yang meliputi roadmap pengembangan perbankan syariah, roadmap pengembangan pasar modal syariah, roadmap pengembangan BPR dan BPRS. Selain itu OJK dalam rangka hari santri nasional juga berkolaborasi dengan MES dan juga lembaga jasa syariah menjalankan kegiatan edukasi keuangan syariah sebagai bentuk perwujudan hari santri nasional itu sendiri yang mengusung SAKINAH santri cakap lietrasi keuangan syariah” terang Mahendra.

Mahendra melanjutkan bahwa OJK telah menghadirkan lebih dari 21 ribu santri dan santriwati serta memfasilitasi pembukaan rekening simpanan pelajar iB kepada sebanyak lebih dari 1600 santri.

“Hari ini OJK juga melakukan kerjasama dengan MES melalui penandatangan MOU. Penandatanganan MoU itu merupakan bentuk sinergi OJK dengan MES meningkatkan kualitas kebijakan oleh kedua lembaga dalam akselerasi literasi dan keuangan syariah” papar Mahendra.

Selain itu MoU Mahendra mengatakan kerja sama ini juga akan meningkatkan koordinasi dibidang keuangan, peningkatan sektor SDM terutama dibidang keuangan syariah, membangun ekosistem dan produk pengembangan keuangan syariah yang baru. 

Dalam kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama antara MES dengan sejumlah pihak antara lain dengan OJK terkait kerja sama hubungan kelembagaan, dengan LPDB KUMKM terkait kerja sama pendampingan dan pelatihan peningkatan kapasitas UMKM, dengan GoTo terkait perencanaan dan pengembangan iklim dunia usaha di industri halal meliputi pelatihan edukasi dan sosialisasi etika industri syariah dan sertifikasi produk halal untuk merchant GoFood, dengan Bank Syariah Indonesia kerja sama mengenai sinergi bisnis, produk, dan layanan, serta terakhir kerja sama dengan AMKI dan PT Dahlia Collective terkait proses pembuatan, pendistribusian dan pemasaran film Santri United.

Ratusan santriwan dan santriwati dari lima pondok pesantren hadir mengikuti kegiatan ini, antara lain dari Ponpes An-Nahdlah, Ponpes Al Hamidiyah, Ponpes Al Hikam, Ponpes Baitul Hikmah Depok, dan Ponpes Mahasina Darul Quran wal Hadist Bekasi.

Penulis: Muhamad Iqbal Haqiqi Maramis

Editor: Herry Aslam Wahid

Related Posts
Leave a Reply

Your email address will not be published.Required fields are marked *