MES Sumbawa, BMT Insan Samawa, MUI dan Baznas Kabupaten Sumbawa menjalin koordinasi pada Sabtu, 5 Maret 2022 dalam rangka berkolaborasi mendorong pengembangan kawasan bebas riba di Kabupaten Sumbawa. Kolaborasi tersebut akan diimplementasikan dengan sejumlah program pemberdayaan usaha yang menstimulasi aktivitas sociopreneurship di lingkungan masyarakat.
Ketua Umum MES Sumbawa, Syukri Rahmat menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan langkah strategis guna mewujudkan kawasan bebas riba melalui kerja sama konkret antar lembaga. Selain itu pihaknya juga menginisiasi program “Pabrik Pecinta Al-quran” sebagai program pendukung kawasan bebas riba di Sumbawa. Syukri berharap, inisiatif tersebut dapat didukung oleh lembaga keuangan syariah seperti halnya Bank Syariah Indonesia sebagai mitra yang berkelanjutan
Senada dengan Sukri, Ketua Bidang Kemandirian dan Permodalan MES Sumbawa; Rai Saputra mengatakan bahwa dorongan untuk mengembangkan kawasan bebas riba di Sumbawa semakin menguat. Pada tahap awal, pihaknya akan mulai menginisiasi program kawasan bebas riba di Desa Poto, Kecamatan Moyo Hilir sebagai pilot project. Kawasan tersebut akan dijadikan sebagai pusat pemberdayaan melalui penguatan basis hulu pertanian yang didukung oleh peran lembaga keuangan syariah.
Rai menegaskan bahwa pengembangan kawasan bebas riba berbasis pada sociopreneur akan menstimulasi kemandirian ekonomi di Kabupaten Sumbawa dengan bertumpu pada aktivitas pemberdayaan dan pendanaan lembaga keuangan syariah.
Dalam rangka menguatkan rencana tersebut, MES Sumbawa bersama dengan pemangku kepentingan lainnya akan menyelenggarakan seminar ekonomi syariah yang dirangkai dengan peluncuran program kawasan bebas riba pada 12 Maret 2022.
Penulis: Muhamad Iqbal Haqiqi Maramis
Editor: Herry Aslam Wahid
