Muktamar ke-34 NU Tetapkan Ketua Umum Baru, Erick Ungkap Fakta Ini

Muktamar ke-34 NU Tetapkan Ketua Umum Baru, Erick Ungkap Fakta Ini

Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) yang diselenggarakan pada 22-24 Desember 2021 di Lampung resmi menetapkan K.H. Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam dan K.H Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026.

Pemilihan Rais Aam dilakukan berdasarkan hasil musyawarah Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) yang terdiri dari sembilan Kiai sepuh usulan dari seluruh muktamirin baik dari PWNU, PCNU, dan PCINU ketika melakukan registrasi peserta.

Adapun untuk Ketua Umum diputuskan melalui system voting setelah memperoleh suara terbanyak dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), dan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU). Keputusan tersebut ditetapkan pada Sidang Pleno V yang dipimpin Ketua dan Sekretaris Panitia Pengarah Muktamar Ke-34 NU yaitu Prof. Muhammad Nuh dan Asrorun Niam Sholeh pada Jumat 24 Desember 2021 di Gedung Serba Guna (GSG) Universitas Lampung (Unila).

Berita terkait  MES Bersama STIKES Mataram Resmikan Klinik Kesehatan Gratis bagi UMKM

Dalam keterangan terpisah, Ketua Umum Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang sekalgius Menteri BUMN, Erick Thohir mengucapkan selamat kepada  KH. Yahya Cholil Staquf yang terpilih menggantikan K.H Said Aqil Siradj.

Erick meyakini Sosok Kiai yang akrab disapa Gus Yahya ini dapat meneruskan estafet kepemimpinan Kiai Said dengan baik. Selain itu, Erick juga menilai Gus Yahya bisa membawa PBNU menjadi pilar kemajuan bangsa dan negara. Sejarah telah mencatat NU selalu menjadi mercusuar kemajuan umat, bangsa, dan negara, terutama dalam ikut berkontribusi mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia.

Sementara terhadap Kiai Said, Erick mengucapkan terima kasih atas sumbangsinya selama menjabat sebagai Ketua Umum PBNU khususnya pada perkembangan ekonomi syariah. Erick mengatakan Kiai Said memiliki peranan yang sangat penting dalam proses penggabungan tiga bank syariah BUMN yang kemudian menjadi Bank Syariah Indonesia sehingga dapat terealisasi dengan baik dan sukses.

Berita terkait  Akselerasi Digital Banking di tengah Pandemi Covid-19

Menurut Erick, keberhasilan proses penggabungan tiga bank Syariah tersebut menjadi catatan sejarah atas jasa besar Kiai Said dan menjadi ikhtiar bersama untuk melanjutkan perjuangan mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia.

Dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin, serta berbagai tokoh nasional, dalam agenda Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama ini MES juga mendapat kesempatan untuk ikut berpartisipasi dengan membuka booth pameran program kemitraan Pertashop bagi Pondok Pesantren bekerja sama dengan Pertamina.

Penulis: Muhamad Iqbal Haqiqi

Editor: Herry Aslam Wahid

Related Posts
Leave a Reply

Your email address will not be published.Required fields are marked *