Peringatan Hari Santri Nasional yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada 22 Oktober 2015 menjadi upaya yang dihadirkan oleh pemerintah untuk meneladani semangat juang para santri tentang nasionalisme yang disuarakan oleh para ulama dan kyai. Seiring berjalannya waktu, peran dan kontribusi santri semakin besar terutama pada sektor-sektor penting di Indonesia, salah satunya dengan terlibat aktif dalam rangka pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Sebagai wujud meneladani dan merawat semangat kebangsaan yang telah ditunjukan para santri, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) bersama dengan Infobank menyelenggarakan Peringatan Hari Santri Nasional dengan tema “Sinergi untuk Negeri dan dirangkai dengan peluncuran logo baru MES. Acara tersebut diselenggarakan secara hybrid (daring dan luring) pada Jumat, 22 Oktober 2021 bertempat di Hotel Shangri-La, Jakarta dan terhubung secara langsung di Istana Merdeka.
Hadir dalam kesempatan tersebut Presiden RI; Joko Widodo dan Wakil Presiden RI; KH. Maruf Amin selaku Ketua Dewan Pembina PP MES, serta sejumlah tokoh nasional di antaranya Menteri BUMN Erick Thohir selaku Ketua Umum PP MES, Menteri Perdagangan; Muhammad Luthfi, Menteri Kordinator Politik Hukum dan HAM; Prof. Mahfud MD, Menteri Agama; Yaqut Cholil Qoumas, dan Gubernur Bank Indonesia; Perry Warjiyo, serta Ketua BPK RI; Agung Firman Sampurna.
Acara diawali dengan welcoming speech dari Ketua Umum PP MES; Erick Thohir dan keynote speech dari Wakil Presiden RI; KH. Ma’ruf Amin. Erick dalam welcoming speech-nya menjelaskan sejumlah program kerja strategis dan inklusif yang saat ini telah dan akan direalisasikan oleh MES.
Di antaranya yaitu program Indonesia International Halal Fair yang bekerja sama dengan Bank Indonesia. menghadirkan program pendampingan sertifikasi halal gratis bagi UMKM, pengembangan pemberdayaan ekonomi pondok pesantren melalui program kemitraan pertashop, meluncurkan Indeks saham syariah IDX-MES BUMN 17, serta memperluas jaringan kepengurusan MES di luar negeri, seperti Rusia, Maroko, Sudan, Singapura, Tiongkok, Korea Selatan, dan Arab Saudi untuk memperluas penetrasi pasar prodok-produk lokal di Indonesia.
“Kolaborasi antara industri syariah bersama pemerintah, pesantren dan santri menjadi sebuah keharusan terlebih di tengah pandemi. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden dan Wakil Presiden, karena terus mengupayakan kebijakan yang sangat baik bagi keseimbangan ekonomi, sehingga menjadi bukti dari keberpihakan pemerintah dalam membuka lapangan kerja dan mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha baru”. Tutup Erick.
Sementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam keynote speech-nya memaparkan peran penting dari santri bagi bangsa Indonesia. Peringatan hari santri menjadi penghargaan bagi kaum santri atas peran dan pengabdiaanya.
“Kaum Santri dan seluruh sub kultur pesantren senantiasa hadir dalam setiap langkah kebangsaan dan pembangunan kita sejak era kemerdekaan hingga era merajut kemajuan saat ini. Bahkan di masa pandemi, kaum santri juga berperan dalam memberikan teladan tentang pentingnya disiplin protokol Kesehatan dan vaksinasi. Semangat dan keteladanan inilah yang menjadi esensi dari tema “Santri Siaga Jiwa Raga” papar Ma’ruf
Lebih lanjut, Maruf menambahkan tentang catatan positif ekonomi syariah yang saat ini tidak hanya menjadi pilihan, tapi telah menjadi salah satu penopang perekonomian nasional.
“Ini sejalan dengan sektor produksi industry produk halal yang terus memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional, terutama di masa pandemic COVID-19. Laporan Islamic Finance Development Indicator 2020 mencatat Indonesia masuk 5 besar dari 135 negera berdasarkan dari nilai asetnya yang mencapai 3 miliar USD. Komitmen untuk mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia perlu kita perkuat dengan kaum santri dan pesantren sebagai bagian penting dari Masyarakat Ekonomi Syariah” tambah Ma’ruf.
Selain itu, hadirnya program pemerintah melalui akselerasi ekonomi kerakyatan berbasis pesantren dan terbitnya peraturan presiden nomor 82 tahun 2021 tentang pendanaan penyelenggaraan pesantren menurut Ma’ruf menjadi angin segar bagi pondok pesantren.
Oleh karena itu, Ma’ruf menegaskan bahwa pesantren diharapkan menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berkontribusi bagi pemulihan ekonomi nasional baik melalui pengembangan bidang keuangan seperti program Bank Wakaf Mikro, BMT, atau usaha ultra mikro lainnya maupun sektor rill seperti perdagangan, pertanian, perikanan, serta pariwisata.
Dalam menutup sambutannya, Ma’ruf mendorong peran aktif MES dalam memberikan edukasi dan inklusi bagi penguatan kontribusi setiap element masyarakat terutama kalangan santri dalam koridor ekonomi syariah. Sebagai bagian dari penembangan halal value chain di Indonesia.
Adapun, Presiden Joko Widodo yang memberikan special session-nya mengapresiasi catatan positif dari ekonomi syariah yang menunjukan pertumbuhan yang signifikan setiap tahunnya.
“Kita lihat dari tahun ke tahun, data dari State of Global Islamic Economic Indicator Report, tahun 2018 Indonesia baru berada di peringkat 10 besar dunia, tapi di tahun 2020, peringkat Indonesia sudah berada di peringkat 4 dunia. Terus mengalami peningkatan. Namun catatan tersebut tidak boleh membuat kita berpuas diri. Perlu ada upaya yang sinergis dan kolaboratif antarpemangku kepentingan” terang Jokowi.
Menurutnya, MES memiliki peran penting dengan menjadi jembatan bagi seluruh pemangku kepentingan ekonomi syariah di Indonesia. Sebagai organisasi keummatan, MES diharapkan menjadi lokomotif pengembangan ekosistem ekonomi syariah yang inklusif, membumi, dan menyentuh ekonomi masyarakat secara langsung.
“MES diharapkan dapat mendorong lahirnya pengusaha di kalangan santri yang dapat berkontribusi secara inklusif terhadap perekonomian” pungkas Jokowi.
Jokowi juga menegaskan bahwa pemerintah sangat berkomitmen untuk mengembangkan pesantren dengan menghadirkan berbagai skema pembiayaan untuk mendukung segala aktivitas usaha dari pesantren.
Dalam menutup sambutannya, Jokowi meminta semua pihak untuk berkontribusi dalam mendorong transformasi digital bagi UMKM, sehingga dapat menjadi bagian dari supply chain Industri halal nasional hingga tingkat global.
Acara kemudian ditutup dengan peluncuran logo baru MES oleh Presiden Joko Widodo. Peluncuran logo baru ini menjadi simbol dari semangat baru MES untuk senantiasa menjadi wadah yang inklusif dan terus konsisten dalam membangun sinergi antarpemangku kepentingan, serta mendorong bertumbuhnya berbagai program yang kongkrit dan terukur guna mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah, sehingga dapat berimplikasi secara parsial dan universal bagi masyarakat.