Masjid merupakan tempat strategis untuk pembangunan dan pemberdayaan ekonomi umat. Namun saat ini, potensi pemberdayaan ekonomi umat di masjid belum dimanfaatkan secara optimal. Oleh karenanya, diperlukan peningkatan fungsi masjid sebagai media pemberdayaan ekonomi umat.
Untuk itu, Pengurus Wilayah MES Jawa Tengah bekerja sama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Semarang dan Asosiasi Muslimah Pengusaha (Alisa) Jawa tengah bertekad memberdayakan ekonomi umat berbasis masjid dengan menyelenggarakan “Pelatihan Penggunaan Aplikasi Sistem Manajemen Masjid (Zaydi) dalam mengelola Bisnis Berbasis Masjid”.
Pelatihan ini dilaksanakan pada Sabtu, 6 Maret 2021 bertempat di Kampus I Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Kota Semarang, dengan menghadirkan narasumber yaitu Ketua Departemen Pengembangan dan Antisipasi Fintech Syariah, Khotim Zaeni Ashiddiq.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Tim Pemberdayaan Ekonomi Umat Berbasis Masjid DMI Kota Semarang, Suwarno Widodo menuturkan, mewujudkan keberdayaan jamaah masjid merupakan bagian dari ikhtiar untuk mengentaskan kemiskinan yang ada di Kota Semarang. Menurutnya, pelatihan ini merupakan bentuk nyata dari kolaborasi antara DMI bersama MES Jateng dan Alisa Jawa Tengah dalam upaya menghasilkan Masjid-masjid yang berdaya dan sejahtera.
Lebih lanjut, pembantu Rektor IV UPGRIS itu menambahkan, untuk kegiatan kali ini dipilih 6 masjid potensial yang masing-masing masjid tersebut mengirimkan tiga delegasi (Takmir), sehingga total peserta yang hadir adalah 18 peserta.
Sementara itu, Sekretaris MES Jawa Tengah, Agung Yulianto menjelaskan, MES memiliki misi membumikan ekonomi syariah, salah satunya dengan memberdayakan ekonomi masyarakat, khususnya yang berbasis masjid.
Sehingga kegiatan pelatihan ini merupakan langkah yang seiring dengan misi yang sedang dijalankan oleh MES, oleh karena itu, dirinya berharap, dengan pelatihan yang diselenggarakan tersebut menjadi sarana dalam meningkatkan pemberdayaan ekonomi ummat berbasis masjid.