Perkuat Jaringan Internasional, MES Aceh Besar Perluas Pengembangan Ekosistem Halal

Perkuat Jaringan Internasional, MES Aceh Besar Perluas Pengembangan Ekosistem Halal

Upaya memperkuat posisi Aceh dalam pengembangan ekosistem halal global terus diperluas melalui jejaring internasional. Salah satunya ditunjukkan melalui kehadiran Ketua Umum Pengurus Daerah MES Aceh Besar, Amalia, dalam pertemuan resmi bersama Chairman United World Halal Development (UNWHD), Mohamad Jinna.

Pertemuan yang berlangsung pada Jumat (19/12) di Alpha Building, Singapura, tersebut menjadi bagian dari rangkaian persiapan kunjungan Mohamad Jinna ke Aceh yang direncanakan berlangsung pada awal Januari 2026.

Dalam agenda kunjungannya ke Aceh, Mohamad Jinna dan tim UNWHD dijadwalkan menyelenggarakan diskusi dengan Pemerintah Aceh guna membahas penguatan industri halal, sekaligus pengembangan komoditas unggulan seperti kopi, nilam, dan hasil perikanan.

Jinna juga telah merilis buku The Noble Journey yang mengulas konsep halal tidak semata sebagai standar produk, melainkan sebagai perjalanan peradaban yang menghubungkan nilai spiritual, etika bisnis, keberlanjutan, dan keadilan sosial.

“Halal masa depan bukan sekadar label, tetapi ekosistem terintegrasi yang mencakup tata kelola ekonomi yang adil, rantai pasok yang etis, pemberdayaan masyarakat lokal, serta konektivitas global berbasis nilai,” jelasnya.

Berita terkait  MES Aceh Besar Tegaskan Pentingnya Etika Utang-piutang Syariah

Ia juga menilai Aceh memiliki keunikan tersendiri dalam pengembangan ekosistem halal. Menurutnya, penerapan syariat Islam secara formal menjadikan Aceh memiliki posisi khusus di Indonesia.

“Sebagai satu-satunya daerah di Indonesia yang menerapkan syariat Islam secara formal, Aceh memiliki legitimasi moral dan sosial untuk tampil sebagai model pengembangan ekosistem halal berbasis syariah di tingkat global,” ujarnya.

Pada saat yang sama, Amalia memandang Aceh memiliki modal historis, nilai, dan sumber daya yang kuat untuk mengambil peran penting dalam ekosistem halal global.

“Aceh sebagai Serambi Mekkah memiliki modal sejarah, nilai, dan sumber daya yang khas. Dengan kolaborasi global yang tepat, Aceh berpeluang tampil sebagai etalase halal dunia, bukan hanya karena identitas syariahnya, tetapi juga karena kesiapan ekosistemnya,” ujarnya.

Ia menambahkan, relasi antara MES Aceh Besar dan UNWHD berawal dari pertemuan pada Makkah Halal Forum yang dihadirinya pada Februari 2025.

“Pertemuan di Singapura ini diharapkan menjadi pintu masuk bagi terbangunnya kolaborasi yang lebih luas antara UNWHD, Pemerintah Aceh, perguruan tinggi, serta pelaku ekonomi syariah di Aceh,” tuturnya.

Berita terkait  Resmikan Balai Kajian Halal, Bupati Sumbawa Ingin Perkuat Ekosistem Industri Halal Daerah

Ia menegaskan bahwa sinergi lintas pemangku kepentingan tersebut penting agar pengembangan halal tidak berhenti pada tataran wacana.

“MES Aceh Besar memandang kolaborasi dengan UNWHD sebagai peluang untuk mendorong Aceh naik kelas, dari produsen komoditas menjadi aktor penting dalam halal global value chain,” pungkasnya.

Penulis : Muhammad Lutfi N.S. | Editor : Herry Aslam Wahid

Sumber foto : Dokumentasi MES


Eksplorasi konten lain dari Masyarakat Ekonomi Syariah

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Related Posts
Leave a Reply

Your email address will not be published.Required fields are marked *