MES Yogyakarta Tetapkan Widosari sebagai Desa Wisata Ramah Muslim Pertama

MES Yogyakarta Tetapkan Widosari sebagai Desa Wisata Ramah Muslim Pertama

Konsep Wisata Ramah Muslim yang dinilai sebagai bagian dari strategi penguatan ekonomi syariah dan daya tarik wisata mendorong Pengurus Wilayah MES DI Yogyakarta menetapkan Desa Wisata Widosari sebagai Desa Wisata Ramah Muslim pertama pada Senin (29/9).

Ketua Umum MES DI Yogyakarta, Edy Suandi Hamid, menegaskan bahwa pengakuan ini bukan sekadar penghargaan simbolik, melainkan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat peran Yogyakarta dalam pembangunan daerah.

“Targetnya jelas, menjadikan DI Yogyakarta sebagai contoh bagi daerah lain, agar sejalan dengan strategi pemerintah untuk menempatkan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah global,” ujarnya.

Lebih lanjut, Edy menambahkan bahwa Wisata Ramah Muslim tidak terbatas hanya untuk umat Islam, melainkan juga tentang menghadirkan destinasi wisata yang bersih, sehat, nyaman, dan inklusif sehingga dapat dinikmati oleh semua kalangan.

Pengakuan desa ini didasarkan pada Pedoman Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor PDM/5/HK.01.04/MK/2024, yang menekankan tiga layanan dasar yaitu penyediaan makanan dan minuman halal, sarana ibadah yang bersih dan memadai, serta fasilitas sanitasi yang layak.

“Penetapan ini relevan dengan posisi Indonesia. Bahkan State of the Global Islamic Economy (SGIE) 2024/2025 menempatkan sektor Wisata Ramah Muslim Indonesia di peringkat kedua dunia,” tambah Edy.

Sementara itu, Kepala Desa Widosari, Heri Susanto, menyampaikan bahwa pengakuan ini merupakan kehormatan besar bagi desanya.

“Kami berkomitmen mengembangkan desa wisata demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Amanah ini akan kami jaga, dan kami berharap MES DI Yogyakarta terus mendampingi kami,” ucapnya.

Heri juga menekankan pentingnya sinergi warga dalam menjaga harmonisasi desa, dengan dukungan MES DI Yogyakarta sebagai mitra yang membimbing agar Widosari semakin berkembang.

Penetapan Widosari sebagai Desa Wisata Ramah Muslim pertama di Indonesia menjadi langkah perintis bagi DIY untuk mengembangkan wisata yang berkelanjutan, inklusif, dan berkontribusi nyata terhadap pembangunan ekonomi lokal maupun nasional.

Penulis : Muhammad Lutfi N.S. | Editor : Herry Aslam Wahid

Sumber foto : Dokumentasi MES


Eksplorasi konten lain dari Masyarakat Ekonomi Syariah

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Related Posts
Leave a Reply

Your email address will not be published.Required fields are marked *