Kawasan Indonesia Timur memiliki potensi ekonomi yang besar untuk mendukung penguatan ekosistem industri halal di Indonesia. Sektor ekonomi potensial seperti pariwisata, kuliner, pertanian, perikanan, dan peternakan menjadi sektor yang dapat menopang tumbuh kembangnya UMKM sebagai pilar perekonomian di Kawasan Timur Indonesia. Untuk itu, optimalisasi pada sektor-sektor tersebut perlu dilakukan dengan menginisiasi program-program inklusif yang berkelanjutan sehingga dapat berdampak pada pengembangan industri halal nasional.
Dalam rangka mendorong pengembangan industri halal di Kawasan Timur Indonesia, Pengurus Wilayah dan Daerah MES se – Indonesia Timur menyelenggarakan Rapat Konsolidasi Wilayah (Rakoswil) pada Jumat hingga Minggu, 22-24 Juli 2022, di Kota Ternate. Rakoswil ini sebagai sarana silaturrahim, koordinasi, konsolidasi, serta evaluasi terkait berbagai program kerja yang sudah dan akan dilakukan terkait pengembangan potensi Industri halal di kawasan Indonesia Timur.
Salah satu hasil dari Rakorwil tersebut adalah pencanangan Kota Ternate sebagai Pusat Ekonomi dan Keuangan Syariah di Kawasan Indonesia Timur. Hal ini ditandai dengan penyerahan surat permohonan percepatan penetapan Kota Ternate sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah oleh Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman kepada Pengurus Pusat MES.
Pencanangan ini menjadi bagian dari langkah konkret untuk mendukung visi Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia. Walikota Ternate dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa permohonan pencanangan ini sejalan dengan sejarah Ternate yang pernah menjadi pusat ekonomi dan peradaban Islam, sehingga menjadi bentuk revitalisasi untuk menghadirkan kembali kejayaan tersebut di masa sekarang.
Menurutnya, semangat menjalankan ekonomi syariah harus dimaknai sebagai sebuah sistem ekonomi inklusif yang dapat menjadikan Kota Ternate makin tumbuh sebagai daerah dengan mengusung nilai-nilai syariah.
Soleman menambahkan bahwa pihaknya saat ini juga sedang merancang rumah sakit dalam rangka penyediaan fasilitas kesehatan, sehingga masyarakat tidak perlu lagi ke daerah lainnya seperti Manado dan Jawa untuk mendapatkan fasilitas Kesehatan yang memadai. Hal ini sekaligus juga sebagai pendukung sektor wisata dan perekonomian di Kota Ternate.
Penulis: Muhamad Iqbal Haqiqi
Editor: Herry Aslam Wahid
